Thursday, August 27, 2009

Angkara Minum Beer , Model Disebat 6 kali !

Malaysia (Aug. 24) - Malaysia abruptly granted a Ramadan reprieve to the first Muslim Malay woman to be sentenced to caning for drinking beer, but insisted Monday the thrashing would still take place after the Islamic holy month of fasting.
Kartika Sari Dewi Shukarno, a 32-year-old mother of two, had been en route to a women's prison for the caning when Islamic officials who took her into custody drove her back home and released her.


Mohamad Sahfri Abdul Aziz, a state legislator in charge of religious affairs, later said the Attorney General's office advised that the caning should be delayed for compassionate reasons until after the Muslim fasting month of Ramadan, which began Saturday.
"The sentence is not being canceled," Mohamad Sahfri told The Associated Press.
Amnesty International condemned the sentence, and many critics had said the caning would harm Malaysia's reputation as a moderate Muslim-majority country.
Kartika was arrested in a raid for drinking beer at a hotel lounge in December 2007 and accused of breaching Malaysia's Shariah law, which forbids Muslims from consuming alcohol.
The law provides for a three-year prison term and caning for Muslims caught drinking, but most offenders are fined. Drinking is legal for non-Muslims.

Kartika was sentenced to six strokes of a rattan cane by the Shariah court in July in what was considered a warning to other Muslims to abide by religious laws.
In an interview with the AP last week, Kartika said she wanted to be caned because "I want to respect the law."

Kartika's sister, Ratna, said Kartika was "very stressed" because of the unexpected delay.
Islamic authorities had insisted that the purpose of the caning is to educate rather than punish. They say the rattan cane supposed to be used on Kartika would be smaller and lighter than the one used for men and that she will remain clothed.
Men convicted of crimes such as rape and bribery in Malaysia are caned on their bare buttocks, breaking the skin and leaving permanent scars.

Mungkin ramai yang tidak peduli tentang kes tentang Kartika Sari seorang model yang dihukum sebab hanya kerana minum Beer .6 Sebatan dijatuhkan ke atas Kartika mengikut mahkamah Syariah. Persoalaan saya perlukah sampai menyebat seorang perempuan ? Bagaimana pula kawan kawan Muslim yang lain yang minum ? adakah mereka juga bakal menjadi mangsa seperti Kartika ? Di sabah saya begitu ramai sahabat handai dan saudara mara yang beragama muslim yang minum arak dan beer , Saya risau akan nasib yang bakal dihadapi oleh mereka .
.Saya cabar mereka(pihak berkuasa ) pergi tangkap la semua orang muslim yang minum di Sabah kalau kamu betul betul mau Laksanakan di barang .jangan menjadikan seorang saja mangsa.Bukan ingin campur urusan agama orang lain tetapi , rasa kasihan dan ketidakadilaan membuat hati saya ingin meluahkan.

Jika Hukum Hudud dilaksanakan di Malaysia jika parti Parkatan Pembangkang memerintah , mencuri kana potong tangan .Macam ? setuju ?

3 comments:

  1. first time dgr berita mcm nie..pelik tapi benar..hehe..kalau betul lh dia mau kna sebat,org len insaf kh tu?

    ReplyDelete
  2. Hehehe, saya mau tgk juga kalau drang berani mau tangkap orang muslim di sabah. Banyak gia pemimpin kanan kerajaan yang minum ni barang , berani ka drang tangkap , atau si kartika hanya digunakan . Set an Example ba kunun . Permanent scar ba itu.

    ReplyDelete
  3. As a muslim, i'm agree wth your point of view tht Kartika just being used as an example of 'they doing the right thing' and many muslims in sabah didn't get caught for drink beer..but, sya rasa dan harap ini adlh permulaan utk menghukum ramai lagi muslim yg minum arak.kalau xda prmulaan mestilah xda yg lain kan?..xpayah risau kwn2 muslim yg minum arak 2.they're deserved to be punished as their break Islam law..sya tahu hukuman dlm Islam agak radikal (sebat, ptg tangan), tp jika itu dpt mengurangkan jenayah, why not?pasal 2 la jnyah sukar dibendung skarg.dorang x takut dgn hukuman pnjara @ denda wang ringgit..mybe you not clear, menjatuhkan hukuman dlm Islam bukanlah dgn cara sewenang-wenangnya.sbg contoh, ada kslahan yg perlu 4 org saksi yg melihat org 2 melakukan jenayah, dan saksi2 ni pula mesti trdiri dr org yg diketahui bknlah org yg penipu, etc.mksudnya disini, keslahan yg dilakukan mestilah benar2 trbukti barulah hukuman dikenakan..sya brtrima kasih atas keprihatinan saudara dlm mengutarakan isu ini.tp utk memahami kewajaran hukuman itu, kenalah mendalami Islam dulu.kita xbole bg pendapat sekadar ikut logik kn?..klu xsalah, knp mau takut dihukum?lain la klu mmg buat salah kn?lgpun Hukum Hudud xterpakai utk org bukan Islam..sori, panjang pulak komen..

    ReplyDelete